Halaman

Jumat, 25 Februari 2011

tugas akeu

RESUME BAB II

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN

I Pengertian Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) hampir mirip halnya dengan konstitusi (constitution) yaitu: Suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Dalam hal ini kontribusi riil FASB bergantung pada kualitas dan utilitas dari kerangka kerja konseptual.

II Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka kerja konspetual haruslah berhubungan dengan tujuan fundamental. Dengan kerangka kerja konseptual yang baik juga memungkinkan FASB menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu karena sekelompok standar dan aturan-aturan yang koheren harus dihasilkan. Dari kerangka kerja konseptual juga akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangandan akan menaikkan komparabilitas antarlaporan keuangan perusahaan. Dalam kerangka kerja konseptual juga masalah-masalah praktis yang baru akan dipecahkan secara cepat apabila kita mengacu kepada kerangka teori dasar yang telah ada sebelumnya.

Beberapa manfaat dari Kerangka kerja konseptual yaitu:

1. Membangun dan menghubungkan badan pembuat konsep serta tujuan;
2. Menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah-masalah praktis baru yang muncul;
3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan tentang pelaporan keuangan;
4. menaikkan komparabilitas laporan keuangan antar perusahaan.

III Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual

Pada tahun 1976 FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang akan menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi keuangan dan pemecahan kontrovensi pelaporan keuangan. Sejak dokumen tersebut dipublikasikan, FASB telah menerbitkan enam Statements of Accounting Concepts yang berhubungan dengan laporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

- SAFC No. 1 ”Objectivies of Financial Reporting by Business Enterprises,” yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
- SAFC No. 2 “Qualitative Characteristic of Accounting Information,” yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
- SAFC No. 3 “Elements of Financial Statement of Business Enterprises,” yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban.
- SAFC No. 5 “Recognition dan Measurement in Fianancial Statement of Business Enterprises,” yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.
- SAFC No. 6 “Elements of Financial Statements,” yang menggantikan SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
- SFAC No. 7 “Using Cash flow Information and Present Value in Accounting Measurements” yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.

Dari konsep-konsep ini menyediakan pondasi kerja konseptual dan mencakup tujuan, karakteristik kualitatif, dan unsur-unsur dari laporan keuangan serta konsep pengakuan dan pengukuranjuga dikembangkan.

Kerangka kerja konseptual untuk pelaporan keuangan memiliki beberapa tingkatan:

- Tingkat Pertama ”Mengapa” tujuan dan sasaran akuntansi yang isinya merupakan tujuan pelaporan keuangan: (1) untuk menyediakan informasi yang berguna bagi meraka yang memiliki pemahaman tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi atau kredit (2) untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; dan (3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan didalamnya.

- Tingkat Kedua Jembatan antara 1 dan 3 yang isinya merupakan:

1. Karakteristik kualitatif yang membuat informasi akuntansi berguna dan unsur-unsur laporan keuangan (aktiva, kewajiban, dan sebagainya). Dalam karakteristik kualitatif memiliki dua kualitas, yaitu: (1) Kualitas primer yang isinya merupakan relevansi dan reabilitas yang merupakan dua kualitas primer yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan suatu keputusan. (2) Kualitas Sekunder yang isinya merupakan Komparabilitas dan Konsistensi. Di dalam kualitas ini sebuah perusahaan akan lebih berguna apabila kita dapat mempebandingkan dengan suatu informasi yang serupa menyangkut perusahaan lain (komparabilitas) dan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda (konsistensi).

2. Unsur-Unsur laporan keuangan yang isinya terdiri dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Investasi Oleh Pemilik, Distribusi Oleh Pemilik, Laba Komperhensif, Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian.

- Tingkat Ketiga yang menyajikan konsep-konsep pengukuran dan pengakuan yang digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan laporan berjalan. Di dalam konsep ini memiliki beberapa asumsi dasar yang mendasari stuktur akuntansi keuangan, yaitu:

1. Asumsi Entitas Ekonomi: Asumsi bahwa aktivitas sebuah perusahaan bisnis dapat di pisahkan serta dibedakan dari pemiliknya serta unit bisnis lain;
2. Asumsi Kelangsungan Hidup: Asumsi bahwa perusahaan bisnis akan memiliki usia yang panjang;
3. Asumsi Unit Moneter: Asumsi bahwa uang adalah denominator umum dimana aktivitas ekonomi dilaksanakan, dan bahwa unit moneter menyediakan dasar yang tepat untuk pengukuran serta analisis;
4. Asumsi Perioditas: Asumsi bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisah-pisahkan ke dalam periode artifisial.

Dalam tingkat ketiga ini juga memiliki prinsip-prinsip dasar akuntansi yang terdiri dari empat prinsip dasar, yaitu:

(1) Prinsip Biaya Historis: Keberadaan GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat dan dilaporkan berdasarkan harga beli atau akuisisi;
(2) Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan umumnya diakui ketika telah direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan;
(3) Prinsip Penandingan: Beban diakui pada saat pekerjaan (jasa) atau produk memberi kontribusi aktual terhadap pendapatan;
(4) Prinsip Pengungkapan Penuh: Perusahaan mengikuti praktek umum dengan menyediakan informasi yang memadai dan signifikan untuk mempengaruhi penilaian serta keputusan pemakai.

Ada beberapa kendala dan dampaknya dalam pelaporan akuntansi ini, yaitu:

1. Hubungan biaya-manfaat: Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi tersebut;
2. Materialitas: Standar yang rasional dan dapat diterima harus dipakai jika jumlah yang terlibat adalah signifikan bila dibandingkan dengan pendapatan dan beban lain, aktiva serta kewajiban lain atau laba bersih perusahaan.
3. Praktek industri: Mengikuti praktek umum industri, yang kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar.
4. Konservatisme: Jika ragu, maka cobalah memilih solusi yang kecil kemungkinannya akan menghasilkan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.





Kerangka kerja konseptual untuk pelaporan keuangan
Karakteristik Kualitatif

1. Kualitas primer
A. Relevansi
(1) Nilai prediktif
(2) Nilai umpan balik
(3) Ketepatan waktu
B. Realibilitas
(1) Daya uji
(2) Ketepatan penyajian
(3) Netralitas

2. Kualitas Sekunder
A. Komparabilitas
B. Konsistensi Unsur-Unsur

1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi oleh pemilik
5. Distribusi kepada pemilik
6. Laba komperhensif
7. Pendapatan
8. Beban
9. Keuntungan
10. Kerugian
Tujuan

Menyediakan informasi:
1. yang berguna bagi pembuatan keputusan investasi dan kredit
2. yang berguna untuk menilai arus kas masa depan
3. Tentang sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, dan perubahannya.
Konsep Pengakuan dan Pengukuran


Asumsi-Asumsi Prinsip-Prinsip Kendala-Kendala

1. Entitas ekonomi 1. Biaya historis 1. Biaya-manfaat
2. Kelangsungan hidup 2. Pengakuan pendapatan 2. Materialitas
3. Unit moneter 3. Penandingan 3. Praktek Industri
4. Perioditas 4. Pengungkapan penuh 4. Konservatisme




Tingkat Ketiga “Bagaimana Implementasi”











Tingkat Kedua “Jembatan antara tingkat 1 dan 3”









Tingkat Pertama ”Mengapa” Tujuan dan sasaran Akuntansi














- Dalam Tingkatan pertama disana dijelaskan bahwa untuk mencapai suatu tujuan dalam sistem kerangka kerja konseptual diperlukan penyediaan suatu informasi yang berguna bagi pembuatan keputusan investasi-kredit, menilai arus kas masa depan, dan mengetahui tentang potensi sumber daya perusahan, klaimnya, dan perubahannya.

- Dalam Tingkatan Kedua yang merupakan jembatan antara tingkat 1 dan tingkat 3 ini isinya berupa konsep-konsep fundamental terdiri dari dua konsep yaitu: Karakteristik Kualitatif dan Unsur-Unsur. Karakteristik Kualitatif dibagi menjadi dua yaitu: Kualitas Primer yang isinya terdiri dari relevansi dan reabilitas. Relevansi disini dikatakan bahwa agar informasi akuntansi relevan karena dari hasil informasi yang relevan ini menghasilkan nilai prediktif, memiliki nilai umpan balik yang mampu menjustifikasi ekspektasi, dan memiliki ketepatan waktu agar informasi tersebut tidak kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. Realibilitas merupakan bagian dari kualitas primer yang akan di anggap handal apabila memiliki daya uji yang ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, dan mendapatkan hasil yang serupa, ketepatan penyajian bahwa angka-angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi, dan netralitas menjelaskan bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Kualitas Sekunder yang terdiri dari Komparabilitas dan Konsistensi. Komparabilitas disini berguna untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan riil dalam peristiwa ekonomi antarperusahaan, Konsistensi merupakan pengaplikasian perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian-kejadian yang serupa, dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap konsisten dalam menggunakan standar akuntansi. Di dalam tingkatan kedua ini juga memiliki Unsur-Unsur laporan keuangan: Aktiva yang merupakan manfaat ekonmi yang mungkin terjadi dimasa depan, Kewajiban merupakan pengorbanan yang mungkin terjadi dimasa depan, Ekuitas merupakan kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi kewajibannya, Investasi Oleh Pemilik merupakan menanamkan seseuatu yang bernilai untuk kepentingan kepemilikan atau ekuitas di dalamnya, Distribusi Kepada Pemilik merupakan penurunan aktiva bersih suatu perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik, Laba Komperhensif merupakan perubahan ekuitas selama satu periode oleh pemilik, Pendapatan merupakan arus masuk atas aktiva sebuah entitas dan pelunasan kewajiban selama satu periode, Beban merupakan arus keluar atas aktiva selama satu periode, Keuntungan merupakan kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh suatu transaksi selama satu periode, dan Kerugian merupakan penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh suatu transaksi selama satu periode.
- Dalam tingkatan ketigamemiliki konsep-konsep pengakuan dan pengukuran yang di dalamnya terdapat isi bagaimana implementasi. Di dalam tingkatan ini terdiri dari asumsi, prinsip, dan kendala. Asumsi terbagi menjadi empat yaitu: Asumsi Entitas Ekonomi: Asumsi bahwa aktivitas sebuah perusahaan bisnis dapat di pisahkan serta dibedakan dari pemiliknya serta unit bisnis lain, Asumsi Kelangsungan Hidup: Asumsi bahwa perusahaan bisnis akan memiliki usia yang panjang, Asumsi Unit Moneter: Asumsi bahwa uang adalah denominator umum dimana aktivitas ekonomi dilaksanakan, dan bahwa unit moneter menyediakan dasar yang tepat untuk pengukuran serta analisis, Asumsi Perioditas: Asumsi bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisah-pisahkan ke dalam periode artifisial. Dan ada pula prinsip-prinsip yang terbagi menjadi empat yaitu: Prinsip Biaya Historis: Keberadaan GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat dan dilaporkan berdasarkan harga beli atau akuisisi, Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan umumnya diakui ketika telah direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan, Prinsip Penandingan: Beban diakui pada saat pekerjaan (jasa) atau produk memberi kontribusi aktual terhadap pendapatan, Prinsip Pengungkapan Penuh: Perusahaan mengikuti praktek umum dengan menyediakan informasi yang memadai dan signifikan untuk mempengaruhi penilaian serta keputusan pemakai. Dan juga kendala- kendala yang terbagi menjadi empat juga, yaitu: Hubungan biaya-manfaat: Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi tersebut, Materialitas: Standar yang rasional dan dapat diterima harus dipakai jika jumlah yang terlibat adalah signifikan bila dibandingkan dengan pendapatan dan beban lain, aktiva serta kewajiban lain atau laba bersih perusahaan, Praktek industri: Mengikuti praktek umum industri, yang kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar, Konservatisme: Jika ragu, maka cobalah memilih solusi yang kecil kemungkinannya akan menghasilkan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar