Halaman

Selasa, 01 Maret 2011

METODE HARGA POKOK PESANAN

1. Metode Harga Pokok Pesanan

Karakteristik Perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan produksi perusahaan melayani pesanan pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.
2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil, metode harga pokok pesanan hanya daat menggunakan; sisitem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dan sistem harga pokok yang ditentukan dimuka untuk seluruh elemen biaya produksi.
3. Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung pada saat pesanan yang bersangkutan selesai, dengan menjumlahkan semua biaya yang dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.
4. Pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk selesai dan biasanya segera akan diserahkan dijual kepada pemesan seseuai dengan tanggal pesanan yang harus diserahkan.

2. Aliran Kegiatan Perusahaan Manufaktur dan Aliran Harga Pokok Produk


Aliran harga pokok produk (flow of cost) menunjukkan aliran biaya produksi dalam rangka kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang selanjutnya dijual, oleh karena itu aliran harga produk akan dipengaruhi atau tergantung aliran kegiatan (flow of activity) perusahaan manuaktur dalam mengolah bahan baku menjadi produk selesai dan menjualnya. Kegiatan perusahaan manufaktur dalam mengolah bahan baku menjadi produk selesai yang kemudian dijual adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan (Procurement) : Kegiatan untuk memperoleh atau mengadakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi, dapat dikelompokan kedalam: (a) Pembelian, penerimaan, dan penyimpanan bahan baku, bahan penolong, suplies pabrik dan elemen (barang) lainnya yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi. (b) Perolehan jasa dari tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan jasa lainnya yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi.
2. Produksi (Production) : Kegiatan pengolah bahan baku menjadi produk selesai. Pada kegiatan tersebut akan dikonsumsi bahan baku, tenaga kerja langsung, barang dan jasa lainnya yang dikelompokan kedalam overhead pabrik.
3. Penyimpanan Produk Selesai (Warehousing of Finish Goods) : Produk yang telah selesai diproduksi dari pabrik akan dipindahkan ke dalam gudang produk selesai menunggu saat dijual atau diserahkan kepada pemesan.
4. Penjualan Produk Selesai (Selling of Finish Product) : Produk yang sudah laku dijual akan dikeluarkan dari gudang produk selesai yang dikirim kepada pembeli dan perusahaan dapat membebani rekening pembeli.

Berikut ini merupakan sususnan aliran biaya perusahaan manufaktur:

- Dalam rangka pengadaan bahan baku akan membentuk harga perolehan persediaan bahan baku, pengadaan jasa karyawan menimbulkan biaya gaji dan upah, konsumsi bahan penolong dan barang lain serta jasa yang dikelompokkan dalam overhead pabrik menimbulakn biaya overhead pabrik.
- Dalam rangka pengolahan produk, bahan baku yang dikonsumsi membentuk Barang Dalam Proses - Biaya Bahan Baku, biaya tenaga kerja langsung yang dikonsumsi membentuk Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung, biaya overhead yang dikonsumsi membentuk Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik.
- Dalam rangka penyimpanan produk selesai sebelum dijual akan membentuk harga pokok Persediaan Produk Selesai.
- Dalam rangka penjualan produk, harga persediaan produk selesai yang akan dijual akan membentuk Harga Pokok Penjualan.

3. Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan.

Prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok pesanan meliputi organisasi formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan yang terkoordinasi dalam rangka melaksanakan kegiatan untuk melayani pesanan dan menyajikan informasi biaya bagi manajemen. Dalam hal ini prosedur akuntansi biaya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Prosedur akuntansi biaya bahan dan suplies.
2. Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja.
3. Prosedur akuntansi biaya overhead pabrik.
4. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir periode.
5. Prosedur akuntansi penjualan dan penyerahan produk kepada pemesan.

Berikut akan dibahas pada setiap prosedur tersebut:

1. Prosedur akuntansi biaya bahan dan suplies.

Prosedur akuntansi biaya bahan dan suplies meliputi prosedur pembelian sampai dengan pemakaian bahan dan suplies didalam pabrik. Supaya jumlah persediaan bahan dapat diketahui setiap saat umumnya perusahaan manufaktur menggunakan metode prepetual. Tahap-tahap prosedur akuntansinya adalah sebagai berikut :

a. Pembelian Bahan dan Suplies : dimulai dar pembuatan pesanan pembelian oleh bagian pembelian dan mengirimkannya kepada supplier. Contoh jurnal pembelian bahan dan suplies secara kredit sebagai berikut:
Persediaan Bahan Baku Rp xx
Persediaan Bahan Penolong xx
Pesediaan Suplies Pabrik xx
Hutang Dagang Rp xx

b. Pengembalian (Return) Bahan dan Suplies yang dibeli kepada supplier : Apabila bahan dan supplies yang dibeli tidak sesuai dengan yang dipesan, maka perusahaan dapat mengembalikan kepada supplier dengan dibuatkan dokumen yang disebut nota debit (Debit Momerandum) atau Laporan Pengiriman Pengembalian Pembelian. Contoh jurnal pengembaliannya:

Hutang Dagang Rp xx
Persediaan Bahan Baku Rp xx
Persediaan Bahan Penolong xx
Pesediaan Suplies Pabrik xx

c. Potongan Pembelian (Tunai) atas Pembelian Bahan dan Suplies : Terjadi apabila potongan tuani mengurangi harga perolehan bahan dan supplies, oleh karena itu dari Bukti Kas Keluar akan dibuat jurnal dan dimasukkan kedalam Kartu Persediaan. Jurnalnya sebagai berikut:

Hutang Dagang Rp xx
Persediaan Bahan Baku Rp xx
Persediaan Bahan Penolong xx
Pesediaan Suplies Pabrik xx
Kas xx

Apabila diperlakukan sebagai penghasilan lain-lain jurnalnya adalah sebagai berikut:

Hutang Dagang Rp xx
Penghasilan lain-lain Rp xx
Kas xx


d. Pemakaian Bahan dan Suplies : Bon permintaan bahan baku akan menunjukkan bagian yang meminta, elemen, dan jumlah satuan bahan baku yang diminta, serta pesanan yang memerlukan bahan baku tersebut. Jurnal pemakaian bahan baku adalah sebagai berikut:

Barang dalam proses – Biaya
Bahan baku Rp xx
Persediaan Bahan Baku Rp xx

Dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik dibebankan pada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka, oleh karena itu perusahaan akan menyelenggarakan rekening buku besar Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya untuk menampung biaya yang sesungguhnya dan rekening Biaya Overhead Pabrik dibebankan untuk menampung biaya yang dibebankan kepada pesanan. Jurnal pemakaian bahan penolong sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Persediaan Bahan Penolong Rp xx

Prosedur Pemakaian supplies pabrik sama dengan prosedur pemakaian bahan penolong, setelah dokumen tersebut dilengkapi oleh seksi akuntansi biaya data harga perolehan satuan dan total, akan dibuat jurnal dan dimasukkan ke dalam Kartu Persediaan Suplies Pabrik dan Kartu Biaya Overhead Pabrik. Jurnal pemakaian suplies pabrik sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Persediaan Suplies Pabrik Rp xx

e. Pengembalian Bahan Baku dari Pabrik ke Gudang bahan: Pengembalian bahan baku dari pabrik ke gudang bahan terjadi karena kelebihan bahan baku yang diminta dengan bahan baku yang dipakai sesungguhnya oleh pesanan tertentu, agar bahan baku tidak rusak di pabrik maka bahan baku tersebut dikembalikan ke gudang bahan. Atas bahan baku yang dikembalikan tersebut dibuatkan dokumen yang disebut Laporan Pengembalian Bahan oleh Departemen Produksi dikirimkan ke seksi gudang bahan dan tembusannya di Departemen Akuntansi untuk membuat jurnal dan memasukkan ke Kartu Persediaan Bahan Baku dan Kartu Harga Pokok Pesanan yang bersangkutan. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

Persediaan Bahan Baku Rp xx
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp xx

2. Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja.

Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja meliputi prosedur terjadinya gaji dan upah, pembayaran gaji dan upah, dan distribusi gaji dan upah untuk semua karyawan perusahaan baik produksi maupun non produksi, baik karyawan yang gajinya tetap perbulan maupun yang ditentukan oleh jam kerjanya. Tahap-tahap transaksi biaya biaya tenaga kerja sebagai berikut :

a. Penentuan Besarnya Gaji dan Upah : Cara penentuan besarnya gaji dan upah karyawan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) Gaji dan Upah Karyawan besarnya tergantung pada lamanya waktu kerja (jam kerja) atau jumlah produk yang dihasilkan. (2) Gaji dan Upah karyawan tetap perbulannya. Jurnal untuk mencatat terjadinya gaji dan upah, baik untuk karyawan tetap maupun karyawan berdasarkan lamanya waktu kerja adalah sebagai berikut :


Biaya Gaji dan Upah Rp xx
Hutang Pajak Pendapatan (P.Pd) Rp xx
Hutang Dana Pensiun (D.Pn) xx
Hutang Asuransi Tenaga Kerja (Astek) xx
Hutang Asuransi Hari Tua (As.HT) xx
Piutang Karyawan xx
Hutang Gaji dan Upah xx

b. Pembayaran atas Gaji dan Upah : Menjelang tanggal pembayaran gaji dan upah, kasir membayarkan gaji dan upah kepada Juru Bayar Gaji dengan menggunakan dokumen Bukti Kas Keluar. Pada saat gaji dibayarkan, Juru Bayar Gaji meminta karyawan untuk menghitung kesesuaian gaji dan upahnya serta menandatabgani Daftar Gaji dan Upah. Jurnal pembayaran gaji dan upah sebagai berikut :

Hutang Gaji dan Upah Rp xx
Kas Rp xx

c. Distribusi Biaya Gaji dan Upah : Gaji dan upah didistribusikan sesuai dengan fungsi perusahaan yang menikamati manfaat gaji dan upah yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Biaya gaji dan upah untuk produksi dikelompokkan ke dalam biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung yang merupakan elemen biaya overhead yang sesungguhnya. Biaya tenaga kerja langsung akan dimasukkan ke dalam rekening Barang Dalam Proses.

- Biaya Tenaga Kerja langsung dan Kartu Harga Pokok Pesanan, sedangkan elemen gaji dan upah lainnya ke Kartu Biaya yang bersangkutan. Jurnal distribusi gaji dan upah sebagai berikut :

Barang Dalam proses – Biaya Tenaga
Kerja Langsung Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx
Biaya Pemasaran xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Gaji dan Upah Rp xx

d. Beban atas Gaji dan Upah Yang Ditanggung Perusahaan : Beban yang ditanggung perusahaan dengan karyawan pabrik diperlukan sebagai elemen biaya overhead sesungguhnya karena sifat biaya ini tidak dapat diidentifikasikan pada produk tertentu, beban yang berhubungan dengan karyawan pemasaran masuk elemen biaya pemasaran, beban yang berhubungan dengan karyawan administrasi dan umum masuk elemen biaya administrasi dan umum. Besarnya baban atas gaji dan upah dibuatkan dokumen Daftar Sumbangan Gaji dan Upah, atas dasar tersebut dibuat jurnal dan dimasukkan Kartu Biaya. Jurnal transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

Biaya Overhead Sesungguhnya Rp xx
Biaya Pemasaran xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Hutang Pajak dan Pendapatan Rp xx
Hutang Dana Pensiun xx
Hutang Asuransi dan Tenaga Kerja xx
Hutang Asuransi Hari Tua xx

e. Peyetoran Potongan dan Beban atas Gaji dan Upah kepada Badan-badan yang Berhak: Dokumen Bukti Kas Keluar digunakan untuk menyetorkan potongan dan beban atas gaji dan upah pada badan-badan yang berhak, jurnal yang dibuat sebagai berikut :

Hutang Pajak Pendapatan Rp xx
Hutang Dana Pensiun xx
Hutang Asuransi Tenaga Kerja xx
Hutang Asuransi Hari Tua xx
Kas Rp xx



3. Prosedur Akuntansi Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik merupakan biaya yang paling komplek, untuk keadilan dan ketelitian pembebanan harus digunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka. Bahwa Biaya Overhead seseungguhnya baru dapat dihitung pada akhir periode, jadi untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada pesanan harus digunakan tarif yang ditentukan dimuka. Rumusnya adalah T=B/K
Apabila tarif biaya overhead pabrik sudah ditentukan, prosedur akuntansi biaya overhead pabrik selanjutnya adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada Pesanan, Jurnalnya:

Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp xx

b. Prosedur Akuntansi Pengumpulan Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Biaya Bahan penolong, Jurnalnya:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Persediaan Bahan Penolong Rp xx



2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung, Jurnalnya:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Biaya Gaji dan Upah Rp xx

Apabila beban atas gaji dan upah yang ditanggung perusahaan dengan dokumen Daftar sumbangan Gaji dan Upah dijurnal:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Hutang Pajak dan Pendapatan Rp xx
Hutang Dana Pensiun xx
Hutang Asuransi dan Tenaga Kerja xx
Hutang Asuransi Hari Tua xx

3. Biaya Penyusutan dan Amortisasi Aktiva Tetap Pabrik, Jurnalnya:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp xx
Akumulasi Penyusutan Bangunan xx
Akumulasi Penyusutan Peralatan xx
Amortisasi Hak Paten xx

4. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Pabrik, Jurnalnya:

Saat dibeli:
Persediaan Suku Cadang Rp xx
Hutang Dagang atau Kas Rp xx

Saat dipakai:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Persediaan Suku Cadang Rp xx

Dari dokumen Bukti Kas Keluar untuk yang sudah dibayar atau dokumen Faktur Pembelian Jasa dan Perintah Jurnal untuk yang belum dibayar dibuat jurnal:

Biaya Overhead Pabrik Rp xx
Kas Rp xx
Hutang Biaya xx

5. Biaya Listrik dan Air untuk Pabrik, Jurnalnya:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Kas Rp xx
Hutang Biaya xx

6. Biaya Asuransi Pabrik, Jurnalnya:

Terjadi Pembayaran persekot asuransi :
Persekot Asuransi Rp xx
Kas Rp xx

Pesekot asuransi menjadi biaya:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Persekot Asuransi Rp xx

7. Biaya Overhead Lain-lain, Jurnalnya:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx
Kas Rp xx
Hutang Biaya xx

c. Prosedur Akuntansi Perhitungan dan Perlakuan Selisih Biaya Overhead Pabrik

- Jurnal menutup Biaya Overhead Pabrik Dibebankan ke Biaya Overhead Sesungguhnya, Jurnalnya:

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx

- Jurnal untuk menutup Biaya Overhead Pabrik Seseungguhnya dan menghitung selisih sebagai berikut:

Apabila selisih tidak menguntungkan:
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xx

Apabila selisih menguntungkan:
Biaya Overhead Sesungguhnya Rp xx
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp xx

- Salah satu perlakuan selisih yaitu masuk ke rekening Rugi Laba, jurnalnya sebagai berikut:

Selisih tidak menguntungkan:
Rugi-Laba Rp xx
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp xx

Selisih menguntungkan:
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp xx
Rugi-Laba Rp xx

4. Prosedur Akuntansi Produksi Selesai dan Produk Dalam Akhir Periode

Jumlah Harga pokok Pesanan dan selanjutnya merekam kartu harga pokok pesanan dan selanjutnya memindahkan kartu tersebut dari fungsinya sebagai rekening pembantu barang dalam proses ke fungsi yang baru sebagai pembantu rekening persediaan produk selesai. Atas dasar dokumen bukti pemindahan produk selesai dan perintah jurnal dibuat jurnal:

Persediaan Produk Selesai Rp xx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp xx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xx

Atas dasar perintah jurnal harga pokok produk dalam proses dengan jurnal sebagai berikut:

Persediaan Produk Dalam Proses Rp xx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp xx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xx



5. Prosedur Akuntansi Penjualan atau Penyerahan Produk kepada Pemesan

Dari seksi gudang produk selesai pesanan dikirimkan kepada pemesan, dan dibuatkan dokumen faktur penjualan. Jurnal yang dibuat sebagai berikut:
Piutang Dagang Rp xx
Kas xx
Penjualan Rp xx

Jurnal yang dibuat untuk mencatat Harga Pokok Penjualan sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan Rp xx
Persediaan Produk Selesai Rp xx


4. Pengolahan Pesanan Melalui Beberapa Departemen Produksi

Prosedur akuntansi biaya yang sudah dimodifikasi adalah sebagai berikut:

- Biaya produksi dikelompokkan untuk setiap departemen produksi dimana pesanan diolah.
- Tarif biaya overhead pabrik yang dipakai untuk membebankan biaya pada setiap pesanan harus ditentukan untuk setiap departemen produksi.
- Harga pokok pesanan yang sudah selesai dikerjakan pada departemen tertentu dipindahkan ke departemen berikutnya dimana pesanan diolah.
- Rekening buku besar biaya overhead pabrik sesungguhnya, rekening biaya overhead pabrik dibebankan dan rekening selisih biaya overhead pabrik, harus diselenggarakan untuk setiap departemen.


5. Sisa Bahan, Produk Rusak, Produk Cacat, pada Metode Harga Pokok Pesanan

- Sisa Bahan : Dalam perusahaan manufaktur dapat timbul sisa bahan dari proses pengolahan produk, yang disebut sisa bahan adalah bahan yang tersisa atau bahan yang rusak di dalam proses pengolahan produk atau penyimpanan dan tidak dapat digunakan kembali dalam perusahaan. Sisa bahan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :

a. sisa bahan yang tidak laku dijual : Sisa bahan baku yang tidak laku dijual timbul masalah akuntansi apabila untuk membuang atau memusnahkan sisa bahan diperlukan biaya misalnya supaya tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup perlakuan dari biaya tersebut tergantung dari penyebab timbulnya sisa bahan.

b. sisa bahan yang laku dijual : Sisa bahan yang laku dijual menimbulkan masalah akuntansi atas perlakuan hasil penjualan sisa bahan.

- Produk Rusak : Produk dihasilkan yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu yang sudah ditentukan dan tidak ekonomis untuk diperbaiki menjadi produk yang baik, meskipun mungkin secara teknik dapat diperbaiki akan berakibat biaya perbaikan jumlahnya lebih tinggi dibanding kenaikan nilai atau manfaat adanya perbaikan. Dari segi dapat atau tidaknya produk rusak dijual, produk rusak dapat digolongkan yaitu :

a. produk rusak yang tidak laku dijual : apabila sulitnya pengerjaan pesanan tertentu, apabila produk rusak bersifat normal maka harga produk rusak diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik sesungguhnya, apabila produk rusak karena kesalahan atau kurangnya pengawasan atas produksi.

b. produk rusak yang laku dijual : Produk rusak yang laku dijual umumnya memeliki harga jual yang relatif rendah dibanding apabila produk tersebut tidak mengalami kerusakan, jadi timbul rugi penjualan produk sebesar harga produk rusak dikurangi hasil penjualan produk rusak.

- Produk Cacat : Produk dihasikan yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu yang sudah ditentukan, akan tetapi produk tersebut masih bisa diperbaiki secara ekonomis menjadi produk yang baik dalam arti biaya perbaikan produk cacat lebih rendah dibandingkan kenaikan nilai yang diperoleh adanya perbaikan. Metode perlakuan biaya perbaiakan produk cacat yang dapat digunakan tergantung penyebab terjadinya produk cacat yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Biaya perbaikan produk cacat diperlakukan sebagai penambah harga pokok pesanan tertentu yang mengakibatkan timbulnya produk cacat.

b. Biaya perbaikan produk cacat diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik sesungguhnya.

c. Biaya perbaikan produk cacat diperlakukan sebagai elemen produk rugi cacat.

6. Buku Besar Pabrik

Alasan diselenggarakan pemisahan pencatatan transaksi pabrik dengan transaksi kantor adalah sebagai berikut :

- Letak lokasi pabrik jauh dari kantor (kantor pusat).
- Perusahaan memiliki beberapa buah pabrik
- Perusahaan memiliki pabrik yang relatif besar atau kompleks

Ketentuan di dalam mengadakan pemisahan pencatatan transaksi pabrik dengan transaksi kantor adalah sebagai berikut :

1. Dibentuk rekening timbal balik (reciprocal account) yang digunakan sebagai penghubung atas transaksi yang menyangkut pabrik dan kantor. Pembukuan di kantor menyelenggarakan rekening buku besar yang disebut Rekening Pabrik dan pembukuan pabrik menyelenggarakan rekening buku besar yang disebut Rekening Kantor.

2. Harus ditentukan dengan tegas rekening buku besar apa saja yang harus diselenggarakan oleh pembukuan kantor dan rekening buku besar yang diselenggarakan oleh pembukuan pabrik.

Jumat, 25 Februari 2011

tugas akeu

RESUME BAB II

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN

I Pengertian Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) hampir mirip halnya dengan konstitusi (constitution) yaitu: Suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Dalam hal ini kontribusi riil FASB bergantung pada kualitas dan utilitas dari kerangka kerja konseptual.

II Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka kerja konspetual haruslah berhubungan dengan tujuan fundamental. Dengan kerangka kerja konseptual yang baik juga memungkinkan FASB menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu karena sekelompok standar dan aturan-aturan yang koheren harus dihasilkan. Dari kerangka kerja konseptual juga akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangandan akan menaikkan komparabilitas antarlaporan keuangan perusahaan. Dalam kerangka kerja konseptual juga masalah-masalah praktis yang baru akan dipecahkan secara cepat apabila kita mengacu kepada kerangka teori dasar yang telah ada sebelumnya.

Beberapa manfaat dari Kerangka kerja konseptual yaitu:

1. Membangun dan menghubungkan badan pembuat konsep serta tujuan;
2. Menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah-masalah praktis baru yang muncul;
3. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan tentang pelaporan keuangan;
4. menaikkan komparabilitas laporan keuangan antar perusahaan.

III Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual

Pada tahun 1976 FASB mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang akan menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi keuangan dan pemecahan kontrovensi pelaporan keuangan. Sejak dokumen tersebut dipublikasikan, FASB telah menerbitkan enam Statements of Accounting Concepts yang berhubungan dengan laporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

- SAFC No. 1 ”Objectivies of Financial Reporting by Business Enterprises,” yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
- SAFC No. 2 “Qualitative Characteristic of Accounting Information,” yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
- SAFC No. 3 “Elements of Financial Statement of Business Enterprises,” yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban.
- SAFC No. 5 “Recognition dan Measurement in Fianancial Statement of Business Enterprises,” yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.
- SAFC No. 6 “Elements of Financial Statements,” yang menggantikan SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
- SFAC No. 7 “Using Cash flow Information and Present Value in Accounting Measurements” yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.

Dari konsep-konsep ini menyediakan pondasi kerja konseptual dan mencakup tujuan, karakteristik kualitatif, dan unsur-unsur dari laporan keuangan serta konsep pengakuan dan pengukuranjuga dikembangkan.

Kerangka kerja konseptual untuk pelaporan keuangan memiliki beberapa tingkatan:

- Tingkat Pertama ”Mengapa” tujuan dan sasaran akuntansi yang isinya merupakan tujuan pelaporan keuangan: (1) untuk menyediakan informasi yang berguna bagi meraka yang memiliki pemahaman tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi atau kredit (2) untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; dan (3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan didalamnya.

- Tingkat Kedua Jembatan antara 1 dan 3 yang isinya merupakan:

1. Karakteristik kualitatif yang membuat informasi akuntansi berguna dan unsur-unsur laporan keuangan (aktiva, kewajiban, dan sebagainya). Dalam karakteristik kualitatif memiliki dua kualitas, yaitu: (1) Kualitas primer yang isinya merupakan relevansi dan reabilitas yang merupakan dua kualitas primer yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan suatu keputusan. (2) Kualitas Sekunder yang isinya merupakan Komparabilitas dan Konsistensi. Di dalam kualitas ini sebuah perusahaan akan lebih berguna apabila kita dapat mempebandingkan dengan suatu informasi yang serupa menyangkut perusahaan lain (komparabilitas) dan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda (konsistensi).

2. Unsur-Unsur laporan keuangan yang isinya terdiri dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Investasi Oleh Pemilik, Distribusi Oleh Pemilik, Laba Komperhensif, Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian.

- Tingkat Ketiga yang menyajikan konsep-konsep pengukuran dan pengakuan yang digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan laporan berjalan. Di dalam konsep ini memiliki beberapa asumsi dasar yang mendasari stuktur akuntansi keuangan, yaitu:

1. Asumsi Entitas Ekonomi: Asumsi bahwa aktivitas sebuah perusahaan bisnis dapat di pisahkan serta dibedakan dari pemiliknya serta unit bisnis lain;
2. Asumsi Kelangsungan Hidup: Asumsi bahwa perusahaan bisnis akan memiliki usia yang panjang;
3. Asumsi Unit Moneter: Asumsi bahwa uang adalah denominator umum dimana aktivitas ekonomi dilaksanakan, dan bahwa unit moneter menyediakan dasar yang tepat untuk pengukuran serta analisis;
4. Asumsi Perioditas: Asumsi bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisah-pisahkan ke dalam periode artifisial.

Dalam tingkat ketiga ini juga memiliki prinsip-prinsip dasar akuntansi yang terdiri dari empat prinsip dasar, yaitu:

(1) Prinsip Biaya Historis: Keberadaan GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat dan dilaporkan berdasarkan harga beli atau akuisisi;
(2) Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan umumnya diakui ketika telah direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan;
(3) Prinsip Penandingan: Beban diakui pada saat pekerjaan (jasa) atau produk memberi kontribusi aktual terhadap pendapatan;
(4) Prinsip Pengungkapan Penuh: Perusahaan mengikuti praktek umum dengan menyediakan informasi yang memadai dan signifikan untuk mempengaruhi penilaian serta keputusan pemakai.

Ada beberapa kendala dan dampaknya dalam pelaporan akuntansi ini, yaitu:

1. Hubungan biaya-manfaat: Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi tersebut;
2. Materialitas: Standar yang rasional dan dapat diterima harus dipakai jika jumlah yang terlibat adalah signifikan bila dibandingkan dengan pendapatan dan beban lain, aktiva serta kewajiban lain atau laba bersih perusahaan.
3. Praktek industri: Mengikuti praktek umum industri, yang kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar.
4. Konservatisme: Jika ragu, maka cobalah memilih solusi yang kecil kemungkinannya akan menghasilkan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.





Kerangka kerja konseptual untuk pelaporan keuangan
Karakteristik Kualitatif

1. Kualitas primer
A. Relevansi
(1) Nilai prediktif
(2) Nilai umpan balik
(3) Ketepatan waktu
B. Realibilitas
(1) Daya uji
(2) Ketepatan penyajian
(3) Netralitas

2. Kualitas Sekunder
A. Komparabilitas
B. Konsistensi Unsur-Unsur

1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi oleh pemilik
5. Distribusi kepada pemilik
6. Laba komperhensif
7. Pendapatan
8. Beban
9. Keuntungan
10. Kerugian
Tujuan

Menyediakan informasi:
1. yang berguna bagi pembuatan keputusan investasi dan kredit
2. yang berguna untuk menilai arus kas masa depan
3. Tentang sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, dan perubahannya.
Konsep Pengakuan dan Pengukuran


Asumsi-Asumsi Prinsip-Prinsip Kendala-Kendala

1. Entitas ekonomi 1. Biaya historis 1. Biaya-manfaat
2. Kelangsungan hidup 2. Pengakuan pendapatan 2. Materialitas
3. Unit moneter 3. Penandingan 3. Praktek Industri
4. Perioditas 4. Pengungkapan penuh 4. Konservatisme




Tingkat Ketiga “Bagaimana Implementasi”











Tingkat Kedua “Jembatan antara tingkat 1 dan 3”









Tingkat Pertama ”Mengapa” Tujuan dan sasaran Akuntansi














- Dalam Tingkatan pertama disana dijelaskan bahwa untuk mencapai suatu tujuan dalam sistem kerangka kerja konseptual diperlukan penyediaan suatu informasi yang berguna bagi pembuatan keputusan investasi-kredit, menilai arus kas masa depan, dan mengetahui tentang potensi sumber daya perusahan, klaimnya, dan perubahannya.

- Dalam Tingkatan Kedua yang merupakan jembatan antara tingkat 1 dan tingkat 3 ini isinya berupa konsep-konsep fundamental terdiri dari dua konsep yaitu: Karakteristik Kualitatif dan Unsur-Unsur. Karakteristik Kualitatif dibagi menjadi dua yaitu: Kualitas Primer yang isinya terdiri dari relevansi dan reabilitas. Relevansi disini dikatakan bahwa agar informasi akuntansi relevan karena dari hasil informasi yang relevan ini menghasilkan nilai prediktif, memiliki nilai umpan balik yang mampu menjustifikasi ekspektasi, dan memiliki ketepatan waktu agar informasi tersebut tidak kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. Realibilitas merupakan bagian dari kualitas primer yang akan di anggap handal apabila memiliki daya uji yang ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, dan mendapatkan hasil yang serupa, ketepatan penyajian bahwa angka-angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi, dan netralitas menjelaskan bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Kualitas Sekunder yang terdiri dari Komparabilitas dan Konsistensi. Komparabilitas disini berguna untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan riil dalam peristiwa ekonomi antarperusahaan, Konsistensi merupakan pengaplikasian perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian-kejadian yang serupa, dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap konsisten dalam menggunakan standar akuntansi. Di dalam tingkatan kedua ini juga memiliki Unsur-Unsur laporan keuangan: Aktiva yang merupakan manfaat ekonmi yang mungkin terjadi dimasa depan, Kewajiban merupakan pengorbanan yang mungkin terjadi dimasa depan, Ekuitas merupakan kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi kewajibannya, Investasi Oleh Pemilik merupakan menanamkan seseuatu yang bernilai untuk kepentingan kepemilikan atau ekuitas di dalamnya, Distribusi Kepada Pemilik merupakan penurunan aktiva bersih suatu perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik, Laba Komperhensif merupakan perubahan ekuitas selama satu periode oleh pemilik, Pendapatan merupakan arus masuk atas aktiva sebuah entitas dan pelunasan kewajiban selama satu periode, Beban merupakan arus keluar atas aktiva selama satu periode, Keuntungan merupakan kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh suatu transaksi selama satu periode, dan Kerugian merupakan penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh suatu transaksi selama satu periode.
- Dalam tingkatan ketigamemiliki konsep-konsep pengakuan dan pengukuran yang di dalamnya terdapat isi bagaimana implementasi. Di dalam tingkatan ini terdiri dari asumsi, prinsip, dan kendala. Asumsi terbagi menjadi empat yaitu: Asumsi Entitas Ekonomi: Asumsi bahwa aktivitas sebuah perusahaan bisnis dapat di pisahkan serta dibedakan dari pemiliknya serta unit bisnis lain, Asumsi Kelangsungan Hidup: Asumsi bahwa perusahaan bisnis akan memiliki usia yang panjang, Asumsi Unit Moneter: Asumsi bahwa uang adalah denominator umum dimana aktivitas ekonomi dilaksanakan, dan bahwa unit moneter menyediakan dasar yang tepat untuk pengukuran serta analisis, Asumsi Perioditas: Asumsi bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisah-pisahkan ke dalam periode artifisial. Dan ada pula prinsip-prinsip yang terbagi menjadi empat yaitu: Prinsip Biaya Historis: Keberadaan GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat dan dilaporkan berdasarkan harga beli atau akuisisi, Prinsip Pengakuan Pendapatan: Pendapatan umumnya diakui ketika telah direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan, Prinsip Penandingan: Beban diakui pada saat pekerjaan (jasa) atau produk memberi kontribusi aktual terhadap pendapatan, Prinsip Pengungkapan Penuh: Perusahaan mengikuti praktek umum dengan menyediakan informasi yang memadai dan signifikan untuk mempengaruhi penilaian serta keputusan pemakai. Dan juga kendala- kendala yang terbagi menjadi empat juga, yaitu: Hubungan biaya-manfaat: Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi tersebut, Materialitas: Standar yang rasional dan dapat diterima harus dipakai jika jumlah yang terlibat adalah signifikan bila dibandingkan dengan pendapatan dan beban lain, aktiva serta kewajiban lain atau laba bersih perusahaan, Praktek industri: Mengikuti praktek umum industri, yang kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar, Konservatisme: Jika ragu, maka cobalah memilih solusi yang kecil kemungkinannya akan menghasilkan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.

Kamis, 06 Januari 2011

PESAN DAN KESAN APLIKOM

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahim....

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Allah Swt karena atas karunianya saya dapat menyelesaikan tugas yang sangat membuat saya tidak tenang tiga minggu kebelakang ini. terima kasih juga kepada ibu falaha selaku dosen aplikom yang telah memberikan tugas yang banyak ini.

Hari demi hari saya mengingat-ngingat tugas ini namun tak juga saya kerjakan karena saya terlalu menikmati liburan walaupun saya ingat betul tugas itu, mungkin ini juga merupakan sifat kebanyakan para mahasiswa selalu mengundur-ngundur waktu jika di kasih tugas oleh sang dosen dan juga biasanya para mahasiswa tidak suka di ganggu masa liburnya. Saya kadang memikirkan "kan ini masa tenang ko dikasih tugas bejibun banget?" saya beranggapan bahwa minggu-minggu itu SUNGGUH MASA TENANG YANG TIDAK TENANG.
:D

Akhirnya saya pun mengerjakan tugas ini di akhir-akhir batas pengumpulan sungguh rasanya ingin cepat-cepat melepas beban ini. namun, saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Falaha karena berkat tugas ini saya dapat menambah pengetahuan sedikit demi sedikit.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Rabu, 05 Januari 2011

The women at bus stops have gone (english version)



One day there lived a harmonious family living in urban areas. In the morning, at the family residence of Hermawan ... ..
"I leave ya, Bun! Assalam alaikum "
Arriving at the garage as he tried to light motorcycles. "Why is motor-flame flame guns hell." Tian went back again into the house and asked his mother what no other alternative than to use the bike, and his mother just told her to use public transport. Already, you go on the bus, why? go fast, you'll be late! "
"Well ya ga no other vehicle, Bun? okay I left, Assalamu alaikum "" waalaikum salam "
With a sullen face Tian went to school using public transportation. Today was a frustrating day for him, because his motorcycle can not be used. As a result he had to go to school by bus.
"Duh, why did also try to show that motorcycle make a strike all but one already in service weird, forced deh I take the bus."
When he was busy talking, suddenly appeared a beautiful woman sitting at a bus stop waiting. Tian was sitting where he stops the stop is stunned to see a figure beside a beautiful woman and heart Tian excited when a woman is her smile.
Arriving at school Tian came right when the bell rang at the school gates will be closed once he was lucky to meet a woman at the bus stop, the Tian felt a sense of relief and all the frustration disappear instantly. Because she was very sweet smile, especially coupled with the beautiful eyes like the angel, smiles like to cover the pain that long already unbearable.
Tian all day just to smile myself, her mother even consider if Tian has a haunted demon’s bus stop.
"Duh .... She was so beautiful ... ... when I see her face, I think if I took a bus load because it destroyed all day. Who ya woman's name? I think I want to meet him. But I'm embarrassed. Hm .... I love the name "Indah" because his eyes were wistful, melancholy how so very beautiful. And starting tomorrow I'm going to ride the bus only, 'cause I want to see and meet him again "thought Tian who still do not stop thinking about her this morning, and at last she slept, hoping tomorrow to meet with her.
Morning ....
Tian woke up with the spirit of unusually difficult to wake up early morning, she hurried morning shower and breakfast after he said goodbye to his mother "Bun, I went to school first ... yes!" Tian said goodbye as he kissed his mother's hand
"Why Tian, you do not use the motor?"
"Nggaklah Bun, today Tian bus pengen aja .... Assalamu alaikum," said Tian, running left home.

Arriving at the bus stop ... ..
"Duh beautiful woman where ya? Why not come yes? "Inner Tian nervous because someone who expected to see him have not appeared nowhere.
But just Tian agitated with the question that is on his heart, suddenly appeared a beautiful woman who eyed it. She smiled and Tian also greet first.
"Hi. You often take the bus huh? "Said Tian told a woman that earned him transfixed.
"Yeah, you recently so took the bus here?"
"Yes I can ..." Tian has not completed their discussion, all of a sudden a bus bound Tian came to school.
"Uh ... that the bus you've come" said the woman.
"Oh yes, yes ... I go first," Tian said goodbye are rewarded with that beautiful smile again. And it feels so heavy Tian steps to leave the stop that.
***
The next few days as usually he uses the bus to go to school but he never once dared to get acquainted with the woman. Because he had never tried to meet but failed, now she did not dare say hello. Until finally one day Tian tried his luck again to bring myself acquainted with this beautiful woman today. But when he wanted to get acquainted with the woman that he hoped that the long-awaited did not come. And Tian did not realize if it was the last meeting with a woman who has beautiful eyes glazed.
***
A week already Tian waiting woman, but she did not come. And also Tian past week his days are not excited. Unlike when he had just met with that glazed-eyed woman.
One morning, as he waited for the bus probably for the last time. Usual seats in the occupied her already occupied by someone. But someone that is not shady but middle-aged women who still look beautiful at her age and her face is also very similar to someone who is sorely missed Tian. But from his expression, looked at all if he is sad. Suddenly the mother was greeted with a friendly Tian:
"After waiting for a bus, ya?" She said friendly
"Yes ma'am" tian’s said
"If my child is still alive, he might sit here and wait for the bus as well as you!"
"Why .... How is child's mother where?"
"My child is already not there anymore. He's already gone away and will not ever come back again ".
"You mean he's moved out of town yes?"
"Not my son, he already passed away."
"Oh ... sorry ... yes ma'am."
"It's okay deck ... .. he had beautiful eyes glaze once, everyone who saw it will definitely calm and relieved. "
"Unfortunately yes ma'am, unfortunately I could not see his face. But the story of a mother, I feel he's very similar to someone. "
"Hm ... .. I happen to always carry his picture." Answered the mother handing her child photo.
"Oh yes .... before the mother wanted to ask you, can not you help the mother? "
"What can I help you ma'am?"
"In the back of the photograph, my son wrote his last letter. And he ordered that the letter was given to a man named Tian. If brother know, my brother asked for help once in order to submit it to Tian. "Mother's last message and immediately leave Tian, he went back home with a feeling confused and not good, because he was afraid if she was she. ..
"Hello Tian ... maybe you're wondering why I know your name .... it's because I accidentally saw your name ... .. I wish I was still alive, I think I want to meet you. I wanted to be closer to you, but I was powerless to hold this head pain. Now I believe in love at first sight, because I feel I've fallen in love with you the first time we met. But I do not have the courage to make show to you.
Because we do not yet know each other, but now I'm relieved, because before I die, I can express my feelings, though only through a letter. And now I can leave this world without the burden of harboring this feeling again. Thank you because you can teach me about it was falling in love. And adding my spirits to live longer.
Beautiful me. "
When viewing photos and reading the letter, Tian tears can not be detained again. He felt faint when she saw the figure of a woman who has had glazed eyes. A pair of eyes that made him wait for a month. Made him willing to expose oneself to the sun waiting for a bus, and always eager to make it through the day. Then Tian read the latest letter from Bayer.
Now the figure can only be eternal smile, but unable to touch and talk to. And now Tian can only cry and regret the departure of "Indah" along with his love that never could have delivered forever.




WANITA DI HALTE BUS ITU TELAH PERGI



Suatu hari tinggalah sebuah keluarga yang harmonis yang tinggal di daerah perkotaan. Pagi hari, di kediaman keluarga Hermawan…..
“Aku berangkat ya, Bun! Assalamu alaikum”
Sesampainya di garasi sambil mencoba menyalakan sepeda motor. ”Kenapa ini motor ngga nyala-nyala sih”. Tian pun kembali lagi ke dalam rumah dan menanyakan kepada ibunya apa ada alternatif lain selain memakai sepeda motor itu, dan ibunya hanya menyuruhnya untuk menggunakan kendaraan umum. Udah, kamu berangkat naik bus, kenapa? cepat berangkat, nanti kamu terlambat !!!”
”Yah ga ada kendaraan lain nih, Bun? Yaudah aku berangkat, Assalamu alaikum” ”waalaikum salam”
Dengan muka cemberut Tian pun pergi berankat ke sekolah dengan menggunakan kendaraan umum. Hari ini adalah hari yang menjengkelkan baginya, Karena sepeda motornya tidak bisa digunakan. Alhasil dia harus berangkat ke sekolah naik bus.
”Duh , kenapa juga coba itu motor pake acara mogok segala padahal kalo ga salah udah di servis aneh banget, terpaksa deh aku naik bus.”
Saat dia lagi sibuk mengoceh, tiba-tiba muncul seorang wanita yang cantik duduk di sebuah halte sedang menunggu bus. Tian pun duduk di tempat pemberhentian halte tersebut dia terpana melihat sesosok wanita yang cantik di sampingnya dan jantung Tian deg-degan saat wanita tersebut senyum kepadanya.
Sesampainya di sekolah Tian pun datang pas bel berbunyi ketika gerbang sekolah akan di tutup dia beruntung sekali bisa bertemu seorang wanita di halte tersebut, Tian pun merasakan perasaan yang lega dan semua kekesalannya hilang seketika. Karena senyum wanita itu sangat manis, apalagi ditambah dengan sorot matanya yang indah sekali bagaikan sang bidadari, senyum seperti dapat menutupi rasa sakit yang udah lama tertahankan.
Seharian ini Tian hanya senyum-senyum sendiri, bundanya malah menganggap kalo Tian kesambet setan halte bus.
”Duh….wanita itu cantik sekali…… saat aku lihat wajahnya, aku rasa kalo beban karena aku naik bus hari itu musnah semua. Siapa ya nama wanita itu ? ingin rasanya aku berkenalan dengannya. Tapi aku malu. Hm…. saya kasih nama “Indah” aja deh soalnya matanya itu sayu-sayu gimana gitu indah banget. Dan mulai besok saya bakalan naik bus aja deh, soalnya saya ingin melihat dan bertemu dengannya lagi” pikir Tian yang masih nggak berhenti memikirkan wanita tadi pagi, dan akhirnya dia tidur sambil berharap besok bisa bertemu dengan wanita itu.
Paginya….
Tian bangun pagi dengan semangat tak seperti biasanya yang susah untuk bangun pagi hari, dia pun bergegas mandi pagi dan sarapan setelah selesai dia berpamitan kepada ibunya “Bun, Aku berangkat ke sekolah dulu ya…!!!” pamit Tian sambil mencium tangan ibunya
“Lho Tian, kamu nggak pake motor?”
”Nggaklah Bun, hari ini Tian pengen naik bus aja….Assalamu alaikum,” ucap Tian sambil berlari meninggalkan rumahnya.

Sesampainya di halte bus…..
”Duh wanita indah itu kemana ya? Kok belum datang ya?” batin Tian gelisah karena seseorang yang diharapkan bertemu dengannya belum juga menampakkan batang hidungnya.
Tapi baru saja Tian gelisah dengan pertanyaan yang ada di hatinya, tiba-tiba muncul seorang wanita yang bermata indah itu. Wanita itu tersenyum dan Tian pun menyapa duluan.
”Hai. Kamu sering naik bus ya?” sapa Tian kepada wanita yang berhasil membuatnya terpaku.
”Iya, kamu baru-baru ini ya naik bus disini?”
”Iya boleh aku...” belum juga Tian menyelesaikan perbincangannya, tiba-tiba bus yang menuju ke sekolah Tian datang.
”Eh… itu bus kamu udah datang” ucap wanita itu.
”Oh iya, aku berangkat duluan ya…,” pamit Tian yang dibalas dengan senyuman indah itu lagi. Dan rasanya langkah Tian berat sekali untuk meninggalkan halte itu.
***
Hari-hari berikutnya seperti biasanya dia menggunakan bus untuk pergi ke sekolah namun tidak pernah sekalipun dia berani berkenalan dengan wanita itu . Karena dulu dia pernah mencoba untuk berkenalan namun gagal, kini menyapa saja dia tak berani. Sampai akhirnya suatu hari Tian mencoba peruntungannya kembali untuk memberanikan diri berkenalan dengan wanita indah itu hari ini. Tapi disaat dia ingin sekali berkenalan dengan wanita yang diharapkannya itu yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Dan Tian tidak menyadari kalo itu adalah pertemuan terakhir dengan wanita yang memiliki mata sayu yang indah itu.
***
Seminggu sudah Tian menanti wanita tersebut, tapi ia tak kunjung datang. Dan seminggu pula Tian melewati hari-harinya dengan tidak bersemangat. Berbeda saat dia baru bertemu dengan wanita bermata sayu itu.
Suatu pagi, saat ia menunggu bus mungkin untuk yang terakhir kalinya. Kursi yang biasa di duduki wanita itu sudah di duduki oleh seseorang. Tapi seseorang itu bukan teduh melainkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya dan mukanya juga sangat mirip dengan seseorang yang sangat dirindukan Tian. Tapi dari raut mukanya, tampak sekali kalo beliau sedang bersedih. Tiba-tiba ibu itu menyapa Tian dengan ramah:
” Lagi nunggu bis ya, Dek?” sapanya ramah
”Iya Bu” sambil menganggukan kepala
”Kalo anak saya masih hidup, dia mungkin duduk di sini dan menunggu bus juga seperti kamu!”
”Lho….memangnya anak ibu kemana?”
”Anak saya udah nggak ada lagi. Dia udah pergi jauh dan nggak akan pernah kembali lagi”.
”Maksud Ibu dia pindah ke luar kota ya?”
“Bukan nak, dia udah meninggal dunia”.
”Oh…maaf ya Bu….”
”Nggak apa-apa dek….. dia tu punya mata sayu yang indah sekali, setiap orang yang melihatnya pasti bakal tenang dan lega.”
”Sayang ya Bu, sayang saya tak bisa melihat wajahnya. Tapi dari cerita ibu, saya merasa dia mirip sekali dengan seseorang.”
”Hm…..kebetulan saya selalu membawa fotonya.” jawab ibu itu sambil menyerahkan foto anaknya.
”Oh ya…. sebelumnya ibu ingin minta tolong sama kamu, bisa nggak kamu membantu ibu?”
”Apa yang bisa saya bantu Bu?”
”Di belakang foto itu, anak saya menuliskan surat terakhirnya. Dan dia berpesan agar surat itu diberikan kepada seorang Pria yang bernama Tian. Kalo adik kenal, saya minta tolong sekali supaya adik bisa menyampaikannya kepada Tian.” pesan terakhir ibu itu dan langsung meninggalkan Tian, dia pun langsung pulang ke rumah dengan perasaan binggung dan deg-deg-an, karena ia takut kalo wanita itu ternyata dia...
”Halo Tian… mungkin kamu bertanya-tanya mengapa aku tahu namamu…. itu karena aku sengaja melihat namamu….. Andai saja aku masih hidup, ingin rasanya aku berkenalan denganmu. Ingin rasanya aku lebih dekat denganmu, tapi aku tak berdaya menahan sakitnya kepalaku ini. Sekarang aku percaya dengan cinta pada pandangan pertama, karena aku merasa aku sudah jatuh cinta padamu saat pertama kali kita bertemu. Tapi aku nggak punya keberanian buat ngungkapinnya.
Karena kita belum saling kenal, tapi sekarang aku lega, karena sebelum aku meninggal, aku bisa mengungkapkan perasaan ku ini, walaupun hanya lewat sepucuk surat. Dan sekarang aku bisa meninggalkan dunia ini tanpa beban memendam perasaan ini lagi. Terima kasih karena kamu bisa mengajari aku tentang rasanya jatuh cinta. Dan menambahkan semangatku untuk hidup lebih lama.
Dariku Indah”.
Saat melihat foto dan membaca surat itu, air mata Tian tak dapat tertahan lagi. Ia merasa lemas saat melihat sosok wanita yang memiliki mata sayu itu. Sepasang mata yang membuatnya menanti selama sebulan. Membuatnya rela berpanas-panasan menunggu bus, dan membuatnya selalu bersemangat melewati hari. Lalu Tian membaca surat terakhir dari Indah.
Sekarang sosok itu hanya dapat tersenyum abadi, tapi tak dapat disentuh dan diajak berbicara. Dan sekarang Tian hanya bisa menangis dan menyesali kepergian ”Indah” bersama dengan rasa cintanya yang tak kan bisa tersampaikan selamanya.